Judul : Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik?
link : Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik?
Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik?
Buah apel kaya akan nutrisi, di dalamnya terkandung vitamin dan mineral penting, berupa vitamin C, serat dan kalium.
Sebagian orang mengonsumsi apel dengan dikupas kulitnya. Sebagiannya lagi makan apel secara langsung, yaitu dimakan bersama-sama dengan kulitnya.
Photo credit: https://ift.tt/2N9vfpC
Sebenarnya disarankan untuk makan apel beserta dengan kulitya. Kandungan nutrisinya tidak hanya terdapat di dalam daging buah, tapi juga terdapat di kulit apel.
Sehingga sayang jika kulit apel dibuang, karena di dalam kulit apel juga terkandung nutrisi yang penting bagi kesehatan.
Kulit apel mengandung serat yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Pada satu kulit apel berukuran sedang terkandung antara 4-5 gram serat.
Asupan serat sangat penting, bahkan harus dipenuhi dalam setiap harinya. Berbagai manfaat serat yaitu:
Selain itu, di dalam kulit apel ditemukan asam ursolat yang bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan yang berlebih (kegemukan).
Manfaat lainnya dari senyawa asam ursolat yaitu membantu proses pembakaran kalori di dalam tubuh, dan juga berkontribusi dalam meningkatkan massa otot.
Konsumsi Kulit Apel Untuk Kesehatan Pernapasan
Di dalam kulit apel terkandung senyawa flavonoid dan quercetin. Kedua senyawa ini bahkan lebih banyak terkandung di dalam kulit apel daripada dagingnya.
Kedua senyawa tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi paru-paru, manfaat lainnya yaitu menurunkan resiko dan gejala asma.
Senyawa quercetin pada kulit apel bermanfaat untuk kesehatan otak, mencegah kerusakan sel-sel otak, mencegah kepikunan, menjaga daya ingat dan konsentrasi.
Senyawa flavonoid bermanfaat untuk memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas, mencegah hipertensi dan diabetes, serta menurunkan risiko kanker.
Beberapa makanan lainnya yang kaya akan kandungan flavonoid yaitu sirsak, belimbing wuluh dan kacang kedelai.
Kulit Apel Mencegah Kanker
Penelitian menemukan bahwa kulit apel mengandung senyawa triterpenoids yang memiliki fungsi untuk membunuh sel kanker, khususnya pada bagian hati, usus dan payudara.
Dari laman Livestrong.com, kulit apel mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi, folat dan flavonoid. Senyawa flavonoid berfungsi untuk menetralisir molekul yang tidak stabil (mengalami kerusakan) akibat radikal bebas.
Bahaya radikal bebas yang menyebabkan molekul di dalam tubuh tidak stabil, dikhawatirkan dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat, yang dampak terburuknya yaitu mengembangkan sel-sel kanker.
Senyawa flavonoid juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular, selain menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dari Linus Pauling Institute.
Kulit apel mengandung sekitar 28 persen flavonoid dari yang ditemukan di seluruh apel.
Pada kulit apel terkandung serat yang bermanfaat untuk mencegah konstipasi dan melancarkan proses pencernaan tubuh.
Selain itu, serat larut akan menjadi agar-agar saat bercampur dengan air di dalam saluran pencernaan, hal ini menjadikan tubuh merasa kenyang, serta bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mencegah terjadinya lonjakan gula darah.
Penutup
Hal yang sangat penting diperhatikan jika Anda ingin mengonsumsi buah apel beserta kulitnya, yaitu pastikan Anda mencuci apel dengan air bersih mengalir.
Selain itu, Anda harus berhati-hati dari:
Memang kekhawatiran tentang penggunaan lilin dan paparan pestisida di kulit apel sulit untuk dihindari.
Sebagian orang mengonsumsi apel dengan dikupas kulitnya. Sebagiannya lagi makan apel secara langsung, yaitu dimakan bersama-sama dengan kulitnya.
Photo credit: https://ift.tt/2N9vfpC
Sebenarnya disarankan untuk makan apel beserta dengan kulitya. Kandungan nutrisinya tidak hanya terdapat di dalam daging buah, tapi juga terdapat di kulit apel.
Sehingga sayang jika kulit apel dibuang, karena di dalam kulit apel juga terkandung nutrisi yang penting bagi kesehatan.
Kulit apel mengandung serat yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Pada satu kulit apel berukuran sedang terkandung antara 4-5 gram serat.
Asupan serat sangat penting, bahkan harus dipenuhi dalam setiap harinya. Berbagai manfaat serat yaitu:
- Melancarkan pencernaan tubuh.
- Mencegah terjadinya sembelit atau susah BAB.
- Membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga mencegah kadar gula tinggi.
- Menurunkan kadar kolesterol jahat.
- Membuat rasa kenyang lebih lama.
- Membantu seseorang untuk mencapai berat badan normal.
Selain itu, di dalam kulit apel ditemukan asam ursolat yang bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan yang berlebih (kegemukan).
Manfaat lainnya dari senyawa asam ursolat yaitu membantu proses pembakaran kalori di dalam tubuh, dan juga berkontribusi dalam meningkatkan massa otot.
Konsumsi Kulit Apel Untuk Kesehatan Pernapasan
Di dalam kulit apel terkandung senyawa flavonoid dan quercetin. Kedua senyawa ini bahkan lebih banyak terkandung di dalam kulit apel daripada dagingnya.
Kedua senyawa tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi paru-paru, manfaat lainnya yaitu menurunkan resiko dan gejala asma.
Senyawa quercetin pada kulit apel bermanfaat untuk kesehatan otak, mencegah kerusakan sel-sel otak, mencegah kepikunan, menjaga daya ingat dan konsentrasi.
Senyawa flavonoid bermanfaat untuk memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas, mencegah hipertensi dan diabetes, serta menurunkan risiko kanker.
Beberapa makanan lainnya yang kaya akan kandungan flavonoid yaitu sirsak, belimbing wuluh dan kacang kedelai.
Kulit Apel Mencegah Kanker
Penelitian menemukan bahwa kulit apel mengandung senyawa triterpenoids yang memiliki fungsi untuk membunuh sel kanker, khususnya pada bagian hati, usus dan payudara.
Dari laman Livestrong.com, kulit apel mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi, folat dan flavonoid. Senyawa flavonoid berfungsi untuk menetralisir molekul yang tidak stabil (mengalami kerusakan) akibat radikal bebas.
Bahaya radikal bebas yang menyebabkan molekul di dalam tubuh tidak stabil, dikhawatirkan dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat, yang dampak terburuknya yaitu mengembangkan sel-sel kanker.
Senyawa flavonoid juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular, selain menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dari Linus Pauling Institute.
Kulit apel mengandung sekitar 28 persen flavonoid dari yang ditemukan di seluruh apel.
Pada kulit apel terkandung serat yang bermanfaat untuk mencegah konstipasi dan melancarkan proses pencernaan tubuh.
Selain itu, serat larut akan menjadi agar-agar saat bercampur dengan air di dalam saluran pencernaan, hal ini menjadikan tubuh merasa kenyang, serta bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mencegah terjadinya lonjakan gula darah.
Penutup
Hal yang sangat penting diperhatikan jika Anda ingin mengonsumsi buah apel beserta kulitnya, yaitu pastikan Anda mencuci apel dengan air bersih mengalir.
Selain itu, Anda harus berhati-hati dari:
- Buah apel yang terkena paparan pestisida.
- Penggunaan lilin pada lapisan kulit apel.
- Penggunaan bahan-bahan kimia lainnya.
Memang kekhawatiran tentang penggunaan lilin dan paparan pestisida di kulit apel sulit untuk dihindari.
Demikianlah Artikel Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik?
Sekianlah artikel Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makan Apel Dikupas atau dengan Kulitnya, Mana yang Lebih Baik? dengan alamat link https://sehatberjamaah.blogspot.com/2018/08/makan-apel-dikupas-atau-dengan-kulitnya.html