Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma)

Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma) - Hallo sahabat Info Kesehatan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Info, Artikel Kabar, Artikel Kesehatan, Artikel News, Artikel Obat Herbal, Artikel Tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma)
link : Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma)

Baca juga


Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma)

Asma merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang bisa berlangsung dalam jangka panjang (kronis), gejalanya berupa peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang mengakibatkan rasa sesak atau susah bernapas.

Penderita asma umumnya mengalami gejala berupa kesulitan bernapas, selain itu juga bisa mengalami gejala batuk-batuk, nyeri dada, dan mengi (suara yang muncul akibat udara mengalir melalui saluran napas yang menyempit).

Penderita Asma
Penderita Asma | Photo credit: Aponet.de / © Ljupco Smokovski - Fotolia

Penyebab Asma

Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab asma. Beberapa perkiraan penyebab asma yaitu:
  • Terkena paparan zat di udara (asap rokok, asap kimia, polusi udara, dan semacamnya).
  • Terkena paparan debu.
  • Kondisi udara yang dingin, cuaca berangin, kualitas udara yang buruk, atau perubahan suhu yang drastis.
  • Paparan alergen (bulu hewan, serbuk bunga tungau, dan semacamnya).
  • Sering marah-marah.
  • Sering sedih yang berlarut-larut.
  • Sering stres atau banyak pikiran berat.
  • Terlalu sering tertawa terbahak-bahak.
  • Kondisi ruangan yang lembap, berdebu, berjamur, atau semacamnya.
  • Adanya infeksi pada paru-paru dan saluran napas.
  • Mengalami alergi makanan (contohnya kacang-kacangan).

Dibandingkan dengan orang-orang yang dalam kondisi normal, penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dan mudah mengalami peradangan ketika terkena pemicu-pemicu yang disebutkan di atas.

Hal yang cukup sering terjadi pada penderita asma, dimana saluran pernapasan menyempit, muncul peradangan pada lapisan saluran pernapasan, dan terjadi peningkatan produksi dahak. Hal ini menambah penyempitan pada saluran pernapasan.

Kondisi menyempitnya saluran pernapasan tubuh menyebabkan aliran udara terhambat, dan menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas.

Resiko asma juga bisa meningkat akibat mengonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet, makanan olahan, makanan siap saji, minuman keras (bir), minuman kemasan sari buah, obat pereda nyeri anti-inflamasi nonsteroid (ibuprofen, aspirin, naproxen), obat penghambat beta (umumnya diresepkan kepada penderita hipertensi atau gangguan jantung).

Hendaknya perhatikan baik-baik apakah pemicu asma yang dialami, sehingga dengan mengetahuinya maka penderita bisa menghindari hal-hal yang memicu munculnya asma, ini menjadi cara yang sangat penting untuk mencegah serangan asma.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit asma yaitu:
  • Sering terpapar asap rokok saat masih kecil. 
  • Lahir dengan berat badan rendah
  • Kelahiran prematur, terutama jika kondisinya sampai memerlukan ventilator.
  • Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami asma.
  • Sebelumnya pernah terkena bronkiolitis atau infeksi paru-paru (terutama saat usia anak-anak).

Penderita asma terkadang mengalami masalah sulit tidur. Adapun tingkat penyakit asma bermacam-macam. Memburuknya asma umumnya terjadi pada malam hari, selain itu reaksi alergi dan kelelahan dapat memperburuk kondisi asma.

Selain sulit bernapas, beberapa gejala asma yang kondisinya cukup parah yaitu:
  • Penderita kesulitan dalam mengonsumsi makanan.
  • Kesulitan tidur.
  • Kesulitan bicara
  • Sering batuk, sesak dada dan mengi. Dimana frekuensinya semakin sering.
  • Sering pusing.
  • Mudah lelah dan mengantuk.
  • Bibir dan jari-jari terlihat membiru.
  • Inhaler pereda tidak lagi ampuh untuk mengatasi gejala.
  • Denyut jantung meningkat.

Jika berbagai gejala yang disebutkan diatas banyak dialami penderita, maka itu menandakan potensi serangan asma yang cukup parah. Periksakan diri ke dokter agar memperoleh penanganan yang tepat.


Komplikasi Asma

Berikut beberapa masalah lainnya yang bisa muncul akibat penyakit asma:
  • Jika asma dialami oleh anak-anak, maka bisa mengganggu pertumbuhan dan masa pubertasnya.
  • Tubuh mudah mengalami capek.
  • Meningkatnya resiko stres dan rasa cemas.
  • Menurunnya produktivitas, baik itu pada pelajar maupun pada orang yang bekerja di kantor.
  • Pneumonia / radang paru-paru (Infeksi peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan).
  • Gagal pernapasan.
  • Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.

Pengobatan Asma Secara Medis
 
Dari artikel berjudul Pengobatan Asma (Alodokter.com), pengobatan asma dilakukan untuk mencegah timbulnya lagi serangan asma, dan meminimalisir gangguan atau gejala-gejala yang muncul (yang membuat tidak nyaman).

Dalam pengobatan, dokter mengambil langkah awal untuk mencari tahu gejala-gejala asma, yang nantinya ini sangat menentukan bentuk pengobatan yang diberikan dokter.

Minimalnya sekali dalam setahun, bentuk pengobatan akan dilakukan tinjau ulang bersama dokter. Frekuensi peninjauan bisa lebih sering apabila kondisi asma sudah sampai tingkat yang parah.

Dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk membeli peak flow meter (PFM) sebagai bagian dari pengobatan. Alat itu untuk memonitor kondisi asma, tujuannya agar dapat mengetahui serangan asma lebih dini. Sehingga penderita bisa melakukan penanganan dengan segera.

Obat-Obatan Asma yang Disarankan
Umumnya obat asma diberikan dengan alat inhaler (obat hirup untuk asma). Alat ini bekerja untuk mengirimkan obat secara langsung ke dalam saluran pernapasan.

Penggunaannya dengan cara menghirup melalui mulut. Bentuk pengobatan ini diyakini efektif karena obat langsung menuju paru-paru. Dokter akan memandu cara menggunakan alat inhaler ini.

Selain inhaler, ada juga spacer. Spacer adalah sebuah wadah yang dilengkapi dengan corong isap di satu ujungnya, dan lubang di ujung lainnya dipasangkan inhaler. Ketika inhaler ditekan maka obat nantinya masuk ke dalam spacer lalu dihirup melalui ujung atau corong spacer.

Penggunaan spacer ini dinilai bisa mengurangi potensi sariawan di mulut atau tenggorokan akibat efek samping penggunaan obat-obatan asma yang dihirup.

Manfaat alat spacer juga dinilai bisa meningkatkan jumlah obat yang mencapai paru-paru, selain juga meminimalisir efek sampingnya.

Sebagian penderita mengaku merasa lebih mudah dan nyaman dengan memakai spacer, lebih baik jika dibandingkan menggunakan inhaler saja.

Adapun yang paling utama dari manfaat penggunaan spacer yaitu bisa meningkatkan pengiriman obat ke dalam paru-paru, hal inilah yang menjadikan spacer sering disarankan untuk digunakan.

Dalam penanganan asma, terdapat dua jenis inhaler, yaitu:

Inhaler Pereda. Tujuan penggunaan inhaler pereda untuk meringankan gejala asma secara cepat saat asma muncul. Umumnya inhaler ini berisi obat-obatan yang disebut beta2-agonist (atau short-acting beta2-agonist) yang mempunyai reaksi cepat (misalnya salbutamol, terbutaline).

Obat ini bekerja untuk melemaskan otot-otot di area saluran pernapasan yang menyempit. Tujuannya agar saluran pernapasan bisa lebih terbuka lebar, yang dengan begitu diharapkan penderita bisa bernapas dengan lega dan lancar.

Inhaler Pencegah. Tujuan penggunaannya untuk mencegah serangan asma dan mengurangi tingkat keparahan peradangan saluran napas. Penggunaan inhaler pencegah umumnya setiap hari dalam jangka waktu tertentu agar bisa mendapatkan manfaatnya secara efektif dan maksimal.

Penggunaan inhaler pereda mungkin dibutuhkan untuk meredakan gejala akibat serangan asma. Umumnya Inhaler pencegah mengandung obat-obatan steroid seperti beclometasone, mometasone, budesonide, dan fluticasone. Merokok menyebabkan obat Inhaler tidak bekerja dengan baik.

Jika asma tidak kunjung mereda, kemungkinan dokter akan meningkatkan dosis inhaler. Jika masalah asma belum juga terkendali, biasanya dokter meresepkan tambahan obat long-acting reliever atau long-acting beta2-agonist (LABA). Itu adalah obat pereda asma reaksi lambat.

Fungsinya sama seperti obat pereda asma reaksi cepat, perbedaannya yaitu kinerjanya memelurkan waktu lebih lama dan efeknya dapat bertahan sampai 12 jam. Obat inhaler pereda asma reaksi lambat misalnya formoterol dan salmeterol.

Ada kemungkinan dokter memberikan inhaler kombinasi atau inhaler yang dikombinasikan dengan steroid inhalasi dan bronkodilator jangka panjang dalam satu perangkat.

Efek Samping Inhaler
Penggunaan inhaler aman selama tidak berlebihan atau melebihi dosis, efek samping inhaler pereda sangat minim. Potensi efek samping yang muncul seperti sakit kepala, tangan gemetaran dan kram otot, itu berlangsung selama beberapa menit.


Langkah-Langkah Mengatasi Serangan Asma

Apabila masalah asma muncul maka ada beberapa hal penting yang perlu Anda lakukan. Yang pertama yaitu gunakan inhaler pereda lalu hisap sebanyak 1-2 kali.

Lalu posisikan tubuh duduk yang nyaman dan tenang, serta usahakan bernapas dengan rileks, alami dan teratur.

Jika masalah asma belum juga mereda, maka hisap kembali inhaler sebanyak 2 kali atau lebih (maksimal 10 kali) setiap dua menit sekali.

Jika sudah menggunakan inhaler cukup sering (maksimal 10 kali) namun gejala asma masih belum mereda, serta kondisinya tidak membaik bahkan dikhawatirkan memburuk, maka minta kepada keluarga Anda untuk menemani Anda ke dokter.

Obat-Obatan Asma Lainnya

Penanganan asma tidak hanya dengan inhaler, selain itu dengan obat-obatan seperti:

Steroid Oral
Apabila asma belum dapat dikendalikan, dokter mungkin meresepkan tablet steroid. Umumnya pengobatan ini akan dipantau oleh dokter spesialis paru yang menangani penderita asma.

Hal itu karena jika steroid oral digunakan dalam jangka panjang (lebih dari tiga bulan), akan menimbulkan efek samping cukup berat seperti hipertensi, pengeroposan tulang, melemahnya otot, penipisan kulit, katarak dan glaukoma.

Pengobatan steroid oral baru dilakukan jika Anda telah melakukan cara pengobatan lainnya tapi tidak membuahkan hasil. Umumnya penggunaan steroid oral selama 1-2 minggu.

Tablet Theophylline
Tablet theophylline dapat difungsikan untuk mencegah munculnya masalah asma. Obat ini bekerja untuk melebarkan saluran napas dan melemaskan otot-otot di sekelilingnya.

Efek samping dari penggunaan tablet theophylline yaitu munculnya rasa mual, muntah, sakit kepala, susah tidur dan gangguan perut. Untuk menghindari efek samping dari penggunaan tablet theophylline, maka perhatikan dosis penggunaannya.

Tablet Leukotriene Receptor Antagonist (Montelukast)
Penggunaan obat ini nantinya berfungsi dalam membantu menghambat reaksi kimia pemicu peradangan di dalam saluran pernapasan.

Seperti halnya tablet theophylline, penggunaan obat ini untuk mencegah gejala asma.

Efek samping dari penggunaan obat Leukotriene receptor antagonist yaitu sakit kepala dan gangguan perut.

Ipratropium
Jenis obat ini sering diresepkan dokter pada penderita emfisema (kerusakan kantung udara di paru-paru) dan bronkitis kronis. Obat Ipratropium juga dapat digunakan untuk mengatasi serangan asma.

Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan, hal ini untuk membantu melancarkan aliran pernapasan.

Dimana saat gejala asma kambuh maka otot-otot saluran pernapasan mengencang (tegang).

Omalizumab
Obat ini berfungsi untuk mencegah atau meminimalisir peradangan saluran pernapasan. Omalizumab biasanya diberikan pada penderita asma karena alergi.

Obat ini umumnya hanya diresepkan oleh dokter spesialis, diberikan dengan cara disuntikkan setiap 2-4 minggu sekali. Penggunaannya biasanya dalam masa selama 16 minggu (maksimal).

Bronchial Thermoplasty
Bentuk pengobatan asma ini tergolong baru sehingga masih perlu diteliti lebih lanjut. Pengobatan ini juga belum tersedia di Indonesia.

Prosedur pengobatan ini digunakan untuk mengobati asma yang parah, dengan cara merusak otot-otot sekitar saluran napas yang tujuannya untuk mengurangi penyempitan pada saluran pernapasan.

Prosedur pengobatan ini dinilai memiliki keuntungan maupun kerugian secara jangka panjang, hal ini masih terus diteliti oleh para ahli.

Metode Pengobatan Asma yang Sifatnya Pelengkap

Latihan pernapasan menjadi terapi pelengkap dalam pengobatan asma yang sangat direkomendasikan. Sudah ada bukti ilmiah bahwa latihan pernapasan mampu meminimalisir gejala asma.

Selain latihan pernapasan, terdapat terapi pengobatan asma lainnya yaitu:
  • Akupunktur
  • Terapi suplemen oral
  • Homeopati
  • Terapi Ionisasi
  • Chiropractic
  • Hipnosis

Dari semua terapi pengobatan tersebut, latihan pernapasan yang terbukti paling efektif dalam mengurangi gejala asma. 


Pengobatan Asma Secara Alami

1. Latihan Pernafasan
Pada artikel berjudul Sembuhkan Penyakit Asma dengan Latihan Pernafasan (Vemale.com) menyebutkan bahwa latihan pernafasan adalah salah satu terapi yang diketahui mampu mengurangi resiko asma.

Sebuah penelitian menemukan manfaat latihan pernafasan seperti yoga dapat mengurangi gejala asma. Beberapa tekniknya terbukti efktif mengurangi gejala dan resiko yang ditimbulkan asma.

Dari 129 laporan tentang latihan pernafasan untuk mengatasi asma, peneliti menyebutkan ada sekitar 22 jenis teknik latihan pernafasan yang sering digunakan, dan hanya beberapa teknik yang efektif dalam meredakan asma.

Salah satu teknik latihan pernafasan yang baik adalah Buteyko. Buteyko dilakukan dengan pernafasan pendek melalui hidung saat awal-awal gejala asma muncul.

Para peneliti menemukan fakta yang menggembirakan, yaitu bahwa dengan melakukan latihan pernafasan secara rutin, penderita asma dapat mengurangi konsumsi obat secara signifikan.

Dari laman Vemale.com, menjelaskan bahwa teknik pernapasan Buteyko lebih terfokus pada bernapas lewat hidung daripada lewat mulut. Bernapas melalui hidung lebih baik karena dapat mengontrol udara (oksigen) yang masuk ke saluran pernafasan secara perlahan.

Adapun jika menghirup udara melalui mulut saat asma kambuh, dikhawatirkan udara yang masuk terlalu banyak sehingga saluran pernapasan semakin sempit (bahkan tertutup), dan menyebabkan Anda semakin sulit bernapas.

Teknik pernapasan dilakukan dengan sikap awal yang tenang, ambil napas dengan pelan-pelan dan rileks karena hal ini dapat meredakan rasa tidak nyaman saat asma kambuh.

2. Bawang Putih
Bawang putih adalah antibiotik alami untuk melawan asma. Selain itu bawang putih mengandung senyawa antiinflamasi kuat yang disebut quercetin, berkhasiat untuk meringankan alergi.

Bawang Putih
Bawang Putih | Photo credit: Wikimedia.org

Dari laman Kompas.com, bawang putih kaya akan kalsium, zat besi, belerang dan yodium. Bawang putih telah banyak dimanfaatkan sebagai obat alami untuk menyembuhkan penyakit, seperti diabetes, asma, gangguan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan lainnya.

Bawang putih yang beraroma tajam mengandung senyawa allicin, antioksidan, antibakteri dan antivirus. Oleh karena itu hendaknya bawang putih selalu disertakan dalam setiap menu makanan Anda.

Serangan asma dapat dicegah atau diminimalisir dengan cara memakan bawang putih mentah setiap hari. Bawang putih juga mengandung vitamin C yang menangkal efek buruk radikal bebas pemicu kontraksi di saluran pernafasan.

Mungkin tidak enak rasanya memakan langsung bawang putih mentah, oleh karena itu Anda bisa mencampurkan satu siung bawang putih bersama teh lemon dan madu (sebelumnya siung bawang putih dihancurkan atau diblender).

Bau menyengat bawang putih akan tertutupi oleh manisnya madu dan asamnya lemon.

Untuk “resep” lainnya, Anda bisa mencampurkan bawang putih dengan kentang rebus, taburkan bawang putih cincang pada kentang rebus. Anda juga bisa mencampurkan irisan bawang putih pada masakan sayur Anda.

Dari laman berjudul Kegunaan Bawang Putih untuk Penderita Asma (Vemale.com), bahwa selain obat-obat kimia, Anda bisa menggunakan obat tradisional (alami) untuk mengobati asma, ini dapat Anda lakukan di rumah.

Bawang putih menjadi bahan alami untuk meredakan asma. Caranya, pertama-tama ambillah 10-15 siung bawang putih lalu rebuslah bersama dengan setengah gelas susu. Cairan ini diminum sehari sekali yang manfaatnya mampu meredakan gejala asma.

Resep lainnya, Anda bisa membuat teh bawang putih. Caranya, tambahkan 3-4 siung bawang putih dalam satu cerek air panas, lalu rendam bawang putih selama 5 menit.

Selain untuk mengatasi asma, manfaat bawang putih juga untuk meningkatkan kesehatan tulang, menyehatkan jantung, mencegah penyumbatan pembuluh darah, mengatasi radang tenggorokan, dan lainnya.

Jika Anda ingin makan bawang putih mentah, maka pastikan jangan berlebihan karena bisa memberikan efek samping yang buruk.

loading...

3. Bawang Merah
Dari laman Vemale.com, bawang merah kaya nutrisi serta vitamin yang baik untuk kesehatan. Bawang merah yang aromanya menyengat bermanfaat untuk melancarkan sistem pernafasan, sehingga disarankan untuk konsumsi bawang merah secara rutin (setiap hari).

Bawang Merah
Bawang Merah | Photo credit: Pixabay.com

Banyak penelitian menemukan bahwa kandungan di dalam bawang merah berkhasiat untuk menurunkan risiko penyakit diabetes, stroke hingga kanker.

Bahkan, penelitian terbaru menemukan bahwa bawang merah merupakan bahan alami yang sangat baik untuk mengobati asma.

Bawang merah mengandung senyawa antioksidan, quercetin, thiosulphinate dan cyanidin antosianin yang berkhasiat dalam mengobati dan menurunkan risiko alergi penyebab asma.

Cara menggunakannya sebagai obat alami asma, pertama-tama sediakan dua siung bawang merah, 3 sdm madu, 1 buah lemon dan 1 gelas air.

Rebus bawang merah bersama air (1 gelas) hingga mendidih, lalu tambahkan madu dan air lemon.

Tunggu sementara agar air rebusan mendingin, lalu masukan ke dalam botol tertutup, diamkan semalaman, minum saat paginya.

Ramuan alami tersebut tidak hanya berkhasiat untuk mengatasi masalah asma, selain itu juga membuat tubuh lebih sehat dan bugar, mencegah tubuh terjangkiti virus atau bakteri, dan menjaga metabolisme tubuh.

Jika Anda tidak sempat membuat ramuan ini, maka manfaatkan khasiat bawang merah ini dengan cara menjadikannya bumbu masakan secara rutin.

4. Konsumsi Pisang
Pada artikel berjudul Konsumsi Pisang Tiap Hari Bisa Jauhkan Kamu dari Asma (Vemale.com), menyebutkan bahwa buah pisang memiliki banyak khasiat kesehatan dan juga kecantikan, termasuk dapat mengatasi asma.

Pisang
Pisang | Photo credit: Pxhere.com

Pisang kaya akan nutrisi, Anda bisa mengandalkannya untuk membantu mengontrol penyakit asma.

Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Imperial College London, menemukan bahwa mereka yang secara rutin mengonsumsi minimal satu buah pisang dalam sehari bisa terhindar dari risiko terserang asma.

Selain dapat mencegah asma, kandungan serat di dalam pisang bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan tubuh dan membantu proses metabolisme tubuh.

5. Konsumsi Sayuran Brokoli
Pada artikel berjudul Ringankan Sakit Asma Dengan Konsumsi Brokoli Yuk Ladies (Vemale.com) menjelaskan bahwa brokoli adalah salah satu sayuran sehat yang dapat meringankan asma. Tunas brokoli mempunyai banyak nutrisi penting untuk penderita asma.

Brokoli
Brokoli | Photo credit: Pixabay.com

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang konsumsi tunas brokoli selama tiga hari berturut-turut mengalami peningkatan asupan antioksidan secara signifikan. Fungsi senyawa antioksidan sangat penting dalam mengatasi peradangan saluran pernafasan, khususnya pada asma bronkial.

Senyawa aktif L-sulforephane yang terkandung di dalam brokoli berfungsi untuk mendorong tubuh agar mengaktifkan gen anti-peradangan dan membantu terbukanya saluran pernapasan sehingga melancarkan pernapasan pada penderita asma.

Bagian dari brokoli yang paling tinggi kandungan L-sulforephane nya adalah bagian tunasnya.

Ingat!! Mengonsumsi tunas brokoli ini sebagai pengobatan suplementer, bukan pengobatan utama. Sehingga, terutama bagi penderita asma yang cukup parah harus berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

Loading...

6. Konsumsi Buah Kiwi
Pada artikel berjudul Atasi Asma Dengan Konsumsi Buah Kiwi Saja (Vemale.com) menyebutkan bahwa manfaat mengonsumsi buah kiwi dapat meminimalisir kambuhnya asma. Buah kiwi kaya akan nutrisi, mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin K, serat dan potassium.

Buah Kiwi
Buah Kiwi | Photo credit: Pxhere.com

Konsumsi buah kiwi secara teratur dapat menurunkan risiko terkena serangan asma, terutama pada anak-anak. Kiwi berkhasiat untuk meredakan sesak nafas, batuk dan mengatasi hidung meler.

Dengan mengonsumsi buah kiwi setiap harinya diharapkan bisa membantu untuk meminimalisir gejala asma. Kiwi juga tinggi kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain bisa dikonsumsi secara langsung, Anda juga bisa mengolah buah kiwi sebagai salad.

Dari laman Tribunnews.com, sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Thorax menemukan bahwa mengonsumsi buah kiwi secara teratur bisa meningkatkan daya tahan tubuh pada anak-anak yang mengidap asma.

Penelitian menunjukan bahwa anak-anak yang rutin mengonsumsi buah kiwi mengalami penurunan gejala asma, seperti sesak napas.

7. Terapi Uap
Menghirup uap hangat bisa melancarkan hidung tersumbat, selain itu mampu meredakan masalah peradangan pada saluran pernapasan. Cara membuatnya, didihkan air panas lalu masukan ke dalam wadah atau baskom, lalu teteskan peppermint (beberapa tetes).

Lalu poisiskan kepala di atas uap yang mengepul, sembari meletakan handuk di atas kepala.

Dari laman Lifestyle.okezone.com, terapi uap bermanfaat untuk melegakan hidung dan meringankan penyakit pernapasan. Dimana menghirup uap panas bisa membantu mengeluarkan dahak dari tenggorokan.

Ketika pilek atau sakit tenggorokan, menghirup uap mampu mengatasi masalah hidung tersumbat. Para penderita asma, bronkitis, sinusitis dan alergi bisa mendapat keuntungan lebih dengan melakukan terapi uap ini.

Terapi uap ini juga bermanfaat untuk menyegarkan kulit, yang membuat pori-pori kulit terbuka dan meningkatkan produksi keringat, sehingga racun-racun akan dikeluarkan secara optimal dari dalam tubuh, yang menjadikan kulit lebih sehat dan segar.

8. Jahe
Jahe menjadi bahan alami yang bermanfaat untuk mengobati asma. Di dalam jahe terkandung senyawa yang berfungsi untuk meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Anda bisa minum air rebusan jahe secara rutin.

Pada artikel berjudul Redakan Penyakit Asma Dengan Konsumsi Jahe (Vemale.com) menyebutkan bahwa Anda bisa mencoba mengatasi serangan asma dengan jahe.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di New Columbia University menemukan bahwa jahe mengandung senyawa yang berfungsi untuk meringankan pengetatan pada tabung bronkial saat serangan asma muncul.

Munculnya asma membuat terhambatnya aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Peneliti menjelaskan bahwa jahe bisa bertindak sinergis dengan beta-agonist untuk melebarkan paru-paru yang menyempit. Knadungan senyawa di dalam jahe mampu melegakan gejala asma bila digunakan dengan beta-agonist.

Anda dapat mencoba kombinasi jahe dan madu. Madu bermanfaat untuk membersihkan dan menjaga sistem pernapasan dari lendir. Adapun jahe memiliki peran penting dalam mencegah dan meredakan masalah peradangan maupun penumpukan lendir di saluran pernapasan.

Untuk membuat ramuannya sangat mudah, parutlah jahe dan rebus dengan air hingga mendidih. Lalu angkat dan diamkan hingga hangat (tidak terlalu panas) pada gelas atau wadah.

Lalu masukan madu dan aduk rata. Minumlah secara rutin untuk mengobati asma.

Dari laman berjudul Jahe Merah Mengusir Asma (Kompas.com), seorang ibu empat anak bernama Asmalia Sulastri (35) sudah bertahun-tahun mengalami asma, rumah sakit jadi langganannya. Setelah dirinya minum seduhan ekstrak jahe merah secara rutin, gangguan itu pun ternyata bisa hilang.

Selama terkena penyakit ini, obat telah menjadi teman setianya setiap serangan asma muncul. Dirinya hampir sepanjang hari hanya bisa berdiam di atas pembaringan. Kondisi berubah setelah dirinya meminum seduhan ekstrak jahe merah, gangguan di pernapasan-nya akhirnya mereda.

Setiap hari dirinya meminum 2 gelas besar seduhan jahe merah, yaitu pada pagi dan malam hari.

Cara membuatnya mudah sekali. Rimpang jahe (seukuran ibu jari tangan) dimemarkan lalu direbus bersama 1,5 gelas air. Biarkan air rebusan mendidih hingga hanya tersisa 1 gelas.

Setelah itu tinggal diminum selagi hangat. Saat ini Asmalia Sulastri tidak lagi mengalami sesak napas.

Seringkali para herbalis meresepkan jahe merah sebagai obat asma alami. Menurut DR Suwijiyo Pramono, Dosen Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta, tampaknya jahe memiliki efek antihistamin yang khasiatnya mampu meredakan asma.

Bambang Sudewo, herbalis dari PJ Sekar Kedhaton, Yogyakarta, menjelaskan bahwa jahe merah yang bernama Latin Zingiber officinale ini memang kaya manfaat. Jahe merah banyak dimanfaatkan karena mengandung minyak atsiri, zat gingeral, serta oleoresin.

Bambang Sudewo menyebutkan banyak khasiat jahe merah, yaitu:
  • Berkhasiat sebagai peluruh masuk angin
  • Peluruh keringat
  • Obat alami pencahar
  • Antirematik
  • Menghangatkan badan
  • Penambah nafsu makan
  • Mengatasi radang tenggorok (bronkitis)
  • Mengobati masuk angin
  • Mengobati rematik
  • Mengobati sakit pinggang
  • Mengobati nyeri lambung
  • Mengobati nyeri otot
  • Meredakan asma
  • Meningkatkan stamina tubuh.

Sudewo mengatakan bahwa rimpang jahe merah memang kecil tapi rasanya paling pedas dibanding jenis lain. Hal Itu karena kandungan minyak atsirinya yang paling tinggi.

Aroma jahe merah sangat tajam. Jahe merah juga mengandung minyak damar, pati asam organik, asam aksolat, asam malat, gingerin, polifenol dan flavonoid.

Selain untuk meredakan asma, jahe merah sering dikonsumsi sebagai pelega perut.

Anda bisa meracik 15 gram rimpang segar dengan membakarnya sekitar 15-20 menit, lalu dimemarkan dan diseduh dalam segelas air. Campur juga dengan satu sdm madu (opsional).

Produk jahe merah sudah banyak dijual di pasaran berupa rajangan kering atau simplisia, serbuk jahe, sirop jahe, jahe instan, dan kembang gula jahe.

9. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa curcumin yang bermanfaat untuk mengatasi asma bronkial. Manfaat lainnya dari kunyit yaitu membantu melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan aliran udara, serta menurunkan aktivitas enzim peradangan LOX dan COX 2 guna meredakan serangan asma.

Kunyit
Kunyit | Photo credit: Pixabay.com

Anda bisa mencampurkan seperempat sdt bubuk kunyit dan seperempat sdt bubuk lada hitam ke segelas air. Lalu aduk hingga merata dan minum saat pagi hari agar nafas lebih lega.

Pada artikel berjudul Cegah Penyakit Asma dengan Kunyit (Vemale.com) menyebutkan salah satu manfaat kunyit yaitu mencegah asma. Kunyit sejak dahulu telah dimanfaatkan di banyak negara-negara Asia sebagai obat alami untuk penyakit asma, dan beberapa penyakit lainnya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa kunyit mengandung kandungan-kandungan yang penting, yang salah satu manfaatnya dapat meredakan atau mengatasi pembengkakan, hal ini bermanfaat dalam meminimalisir munculnya penyakit asma.

Anda bisa mengonsumsi kunyit ini dalam masakan, atau juga meminumnya dalam bentuk jamu. Apapun cara konsumsi kunyit, manfaatnya akan dapat mengurangi munculnya gejala asma.

10. Madu
Dari laman berjudul Pengaruh Madu Terhadap Penyakit Asma (Vemale.com), sebuah penelitian terbaru menemukan khasiat madu dapat meringankan penyakit asma. Konsumsi madu bermafaat untuk mengurangi batuk dan mengi yang sering dialami penderita asma.

Madu
Madu | Photo credit: Pexels.com

Kandungan di dalam madu berfungsi untuk melunturkan lendir di saluran pernafasan, sehingga membersihkan sumbatan yang mengganggu kelancaran pernafasan.

Agar Anda bisa memperoleh manfaat madu untuk meredakan asma secara efektif, maka pilihlah madu yang berwarna lebih gelap.

Walaupun sebenarnya madu dengan warna lebih terang juga boleh Anda pilih, tapi lebih berkhasiat yang warna gelap. Minumlah 2-3 sendok madu setiap hari.

11. Temulawak
Dari laman berjudul Redakan Asma dan Maag dengan Temulawak (Tribunnews.com), curcuma xanthorrhiza (temulawak) mengandung zat turmerol dan fellandrean, yang terdapat pada rimpang temulawak.

Temulawak
Temulawak | Photo credit: Pixabay.com

Selain itu, temulawak mengandung zat kurkumin dan desmetoksikurkumin. Kurkumin berperan penting sebagai anti inflamasi, anti hipototoksik (mencegah keracunan empedu dan menetralkan racun), meningkatkan sekresi empedu, acnevulgaris, menurunkan kolesterol, dan lainnya.

Bahan alami rimpang temulawak dapat meminimalisir terjadinya asma atau sesak nafas. Kurkumin diyakini bekerja secara efektif untuk meredakan asma dan maag.

Cara mengolah temulawak sebagai obat asma seperti yang dijelaskan oleh Soho Global Health dalam keterangan tertulisnya. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Sediakan satu setengah rimpang temulawak dan satu potong gula aren. 
  2. Temulawak diiris tipis-tipis, lalu dikeringkan. 
  3. Lalu temulawak tersebut direbus bersama lima gelas air, masukan juga gula aren.
  4. Biarkan air rebusan mendidih hingga hanya tersisa tiga gelas. 
  5. Lalu air rebusan disaring dan bisa diminum selagi hangat.

Selain berkhasiat sebagai obat, temulawak bisa bermanfaat untuk menjaga nafsu makan. Hal ini khususnya untuk mengatasi masalah nafsu makan anak yang lemah, dengan temulawak dapat meningkatkan nafsu makan.

Caranya, sediakan dua rimpang temulawak, segenggam daun meniran, dan seperempat rimpang lengkuas.

Lalu rebus semua bahan alami tersebut bersama tiga gelas air hingga mendidih, setelah tersisa dua gelas maka saring.

Tips Penting Untuk Para Penderita Asma

Air Putih
Air Putih | Photo credit: Pexels.com

1. Perbanyak Minum Air Putih
Hal itu karena serangan asma menyebabkan dehidrasi, sehingga dengan minum air putih membantu agar pernapasan lancar kembali.

Rajin minum air putih sangat membantu dalam usaha mengobati atau meredakan asma. Air putih mengandung oksigen yang bermanfaat penting untuk tubuh, termasuk untuk kesehatan paru-paru.

2. Jangan Malas Bangun Pagi
Jangan lewatkan sinar matahari dan udara pagi. Para peneliti dari King’s College London menemukan bahwa kekurangan vitamin D yang berasal dari sinar matahari pagi menyebabkan memburuknya gejala asma.

Vitamin D berkontribusi dalam mengontrol bagian sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif pada penderita asma.

Peneliti menjelaskan bahwa orang-orang dengan tingkat vitamin D yang cukup tinggi mampu mengontrol asma dengan baik, yaitu dapat mencegah atau meminimalisir munculnya gejala-gejala asma yang mengganggu.

Selain itu, udara segar di pagi hari bermanfaat untuk kesehatan paru-paru. Hendaknya Anda secara rutin bangun pagi lalu menghirup udara segar yang ada di luar.

Lingkungan Rumah Bersih
Lingkungan Rumah Bersih | Photo credit: Pxhere.com

3. Rajin Membersihkan Lingkungan
Hal ini agar Anda terhindar dari debu yang bisa membahayakan sistem pernapasan tubuh. Dimana penderita asma sangat alergi pada debu. Kondisikan lingkungan Anda selalu dibersihkan dari debu dan kotoran.

Jangan malas untuk menyapu dan mengepel. Lalu gantilah sprei, guling dan sarung bantal secara rutin.

Hindari menggunakan pembersih yang berbahan kreolin atau karbol. Bahan-bahan tersebut beraroma kuat dan bisa memicu munculnya gejala asma.

4. Kunjungi Tempat yang Memiliki Udara Bersih
Seorang pakar di bidang pernapasan dan paru-paru, dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P. (K) menjelaskan bahwa salah satu usaha efektif dalam pengobatan asma yaitu dengan menghirup udara bersih dan segar. Misalnya udara segar di pantai dan pegunungan.

Udara di pantai jauh lebih bersih daripada udara perkotaan, bersihnya angin laut baik untuk penderita asma. Udara di pegunungan juga menyegarkan dan bersih, hanya saja suhunya cenderung dingin.

Anda bisa sesekali meluangkan waktu untuk mengunjungi tempat yang memiliki udara bersih.

5. Hindari Memelihara Hewan Berbulu
Penderita asma perlu mengusahakan untuk selalu jauh dari hewan berbulu seperti anjing dan kucing. Selain itu, perlu diketahui bahwa partikel kotor yang berasal dari hewan (seperti air liur dan kulitnya) bisa menimbulkan dampak buruk pada penderita asma.

6. Gunakan Masker
Jika Anda berada di tempat dengan polusi udara yang tinggi, maka gunakan masker. Usahakan untuk menghindari lokasi-lokasi yang banyak terpapar asap rokok dan polusi.

Dengan memakai masker maka Anda bisa tercegah dari debu sehingga meminimalisir serangan asma.

Marah
Marah | Photo credit: Pixabay.com

7. Hindari Emosi Berlebihan dan Stres
Sering marah, emosi, banyak pikiran atau stres bisa memicu munculnya gejala asma. Penyakit asma sangat sensitif terhadap kondisi jiwa yang tidak stabil atau emosional.

Rasa takut dan cemas berlebihan, bahkan rasa gembira berlebihan dapat menyebabkan asma kambuh. Hal itu karena perubahan denyut jantung secara signifikan. Sering stres juga bisa memunculkan serangan asma.

Kolam Renang
Kolam Renang | Photo credit: Wikimedia.org

8. Olahraga Renang
Anda bisa melakukan olahraga renang sebagai terapi alami untuk asma, berenang bermanfaat untuk melatih pernapasan. Hindari melakukan olahraga berat yang memicu kelelahan berlebihan.

Berenang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan paru-paru. Anda bisa berenang sekali dalam seminggu, sehingga organ pernapasan akan sehat.

Ingat, jangan melakukan olahraga berat yang membutuhkan banyak tenaga. Melakukan olahraga berat menyebabkan penderita asma justru kesulitan dalam bernapas.

Hal Penting Lainnya

Dari laman Health.com, Robert Graham, MD membenarkan bahwa mengonsumsi makanan sehat bermanfaat dalam membantu usaha pengobatan asma. Beberapa makanan sehat tersebut:

Wortel
Wortel | Photo credit: Wikimedia.org

Wortel. Wortel terkenal mengandung beta-karoten dan antioksidan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa beta-karoten di dalam wortel yang nantinya diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, bermanfaat secara efektif untuk mengurangi resiko terjadinya asma.

Manfaat wortel juga untuk menjaga kesehatan mata, imun tubuh, jantung, hingga mencegah penyakit alzheimer dan kanker.

Selain wortel, kandungan senyawa beta-karoten juga terdapat pada buah dan sayuran berwarna cerah lainnya seperti aprikot dan paprika hijau.

Apel
Apel | Photo credit: Pixnio.com

Apel. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi dua hingga lima apel dalam seminggu memiliki risiko 32% lebih rendah menderita asma dibandingkan dengan orang-orang yang jarang mengonsumsi apel.

Peneliti memperkirakan bahwa senyawa penting flavonoid di dalam apel memberikan manfaat ini. Salah satu jenis flavonoid, khellin, telah terbukti berkontribusi dalam membantu membuka saluran pernafasan udara.

Bawang Putih. Menurut Dr. Graham, bawang putih memiliki sifat anti-peradangan dan juga dikenal memiliki sifat melawan infeksi virus. Bawang putih juga mengandung allicin, itu adalah jenis antioksidan yang sangat kuat.

Sebuah studi tahun 2009 mengungkapkan bahwa ketika allicin meluruh di dalam tubuh, kemudian akan menghasilkan asam yang menghancurkan radikal bebas. Apakah itu membantu dalam mengobati asma? Mungkin, kata Dr. Graham.

Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Asma
Dari laman Health.detik.com, menyebutkan bahwa salah satu zat yang diketahui dapat memicu serangan asma adalah sulfit.

Umumnya sensitifitas terhadap sulfit hanya dialami oleh penderita asma yang bergantung pada jenis obat steroid. Zat sulfit ditemukan dalam makanan fermentasi dan makanan olahan.

Penderita asma perlu menghindari buah atau sayuran kering. Hindari juga minuman keras, bir, wine dan minuman fermentasi. Minuman seperti itu bisa mengakibatkan kesulitan bernapas pada penderita asma. Kandungan sulfitnya cukup tinggi.

Hindari makanan seperti kentang goreng dan kentang kering karena juga mengandung sulfit. Menu kentang tersebut bisa diganti dengan kentang panggang yang ditambahkan minyak zaitun.

Selain itu, udang beku juga mengandung sulfit. Zat sulfit digunakan untuk mencegah munculnya bintik-bintik hitam pada udang. Oleh karena itu, usahakan agar Anda memilih udang segar yang tidak diberi campuran apapun.

Makanan lainnya yang juga mengandung sulfit yaitu asparagus, pati jagung, daun bawang, telur, tomat, selada, sirup maple, produk kedelai dan salmon.


Demikianlah Artikel Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma)

Sekianlah artikel Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengobatan Asma Secara Medis & Alami (Anjuran & Pantangan Asma) dengan alamat link https://sehatberjamaah.blogspot.com/2018/04/pengobatan-asma-secara-medis-alami.html

Subscribe to receive free email updates: