Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami)

Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami) - Hallo sahabat Info Kesehatan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Info, Artikel Kabar, Artikel Kesehatan, Artikel News, Artikel Obat Herbal, Artikel Tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami)
link : Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami)

Baca juga


Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami)

Batuk sebenarnya adalah reaksi alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan. Misalnya saat seseorang menghirup debu atau partikel lain sehingga memicu iritasi, yang akhirnya timbulah batuk.

Selain batuk bertujuan untuk mengeluarkan benda asing dari dalam tubuh, batuk juga bisa menjadi tanda-tanda dari kondisi tertentu. Untuk hal ini tentunya memerlukan pemeriksaan lebih mendalam oleh dokter.

Batuk
Batuk | Photo credit: Gettyimages.com

Memilih obat batuk hendaknya sesuai dengan jenis batuk yang dialami. Pada dasarnya ada dua jenis batuk, yaitu batuk berdahak dan batuk kering.

Penting untuk mengetahui jenis batuk berdahak atau kering yang sedang diderita. Dengan memilih obat batuk yang benar, sehingga pengobatan bisa efektif.

Biasanya batuk ringan berlangsung tidak lama dan bisa hilang dengan sendirinya, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
  • Memperbanyak minum air putih.
  • Memastikan istirahat yang cukup.
  • Jangan begadang.
  • Mencoba sesekali meminum air jeruk nipis hangat yang dicampur madu.

Apabila batuk yang dirasakan terasa tidak nyaman dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka barulah konsumsi obat batuk diperlukan.

Sebelum memilih obat batuk tentunya harus mengetahui jenis sakit batuk yang diderita.

Obat Batuk Berdahak

Batuk berdahak disertai dengan adanya lendir atau dahak. Biasanya terjadinya batuk berdahak karena beberapa penyebab seperti:
  • Kebiasaan merokok dengan frekuensi tinggi
  • Serangan infeksi virus dan bakteri
  • Postnasal drip (lendir hidung yang turun ke tenggorokan)
  • Penyakit paru-paru (misalnya bronkitis, PPOK, pneumonia)

Obat untuk mengatasi batuk berdahak dikenal sebagai obat batuk mukolitik dan ekspektoran, salah satunya guaifenesin.

Obat mukolitik yang juga sering disebut bromhexine bekerja untuk mengencerkan dahak pada saluran pernapasan, dengan cara menghambat fungsi sel yang memproduksi dahak (mukus), sehingga mencegah penumpukan dahak atau dahak yang kental, yang akhirnya memudahkan untuk dikeluarkan.

Hindari penggunaan obat mukolitik atau bromhexine lebih dari 14 hari tanpa seizin dokter.

Obat jenis ekspektoran merupakan obat batuk yang dapat mempermudah keluarnya dahak, sehingga penggunaannya khusus untuk penderita batuk berdahak. Obat seperti ini mempunyai fungsi utama yaitu mengencerkan dahak yang menumpuk dan menyumbat saluran pernapasan.

Dalam menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat batuk berdahak, hendaknya Anda memperbanyak minum air putih, hal ini untuk membuat dahak mudah keluar saat batuk. Sehingga diharapkan saluran pernapasan dapat lebih lega.


Penggunaan obat guaifenesin untuk mengobati batuk akibat gangguan di saluran pernapasan (seperti flu). Kerja obat ini yaitu mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan. Umumnya obat guaifenesin tidak digunakan dalam mengobati batuk akibat merokok.

Hindari penggunaan guaifenesin jika Anda alergi terhadap obat ini. Segera ke dokter apabila Anda telah mengonsumsi obat guaifenesin lebih dari 7 hari tapi keadaan batuk masih parah.

Dari laman Alodokter.com, ada saatnya penderita batuk berdahak perlu memeriksakan diri ke dokter jika:
  • Batuk berdahak tidak kunjung sembuh selama sepekan, bahkan semakin parah.
  • Batuk berdahak yang diderita disertai dengan munculnya demam tinggi, telinga sakit, nyeri dada, sesak napas, ruam, sakit kepala dengan frekuensi kemunculan yang tinggi.
  • Dahak yang keluar berwarna hijau pekat atau merah muda berbusa.
  • Batuk sangat parah saat di malam hari (terutama bagi perokok).
  • Sering secara tiba-tiba mengalami nyeri otot dan kelelahan.

Obat batuk untuk mengencerkan dahak sering disebut dengan ekspektoran, tujuan mengonsumsinya agar dahak lebih mudah dikeluarkan saat batuk.

Guaiphenesin atau bromhexine merupakan bahan utama pereda batuk berdahak yang penggunaannya juga aman bagi ibu hamil. Tapi, guaiphenesin atau bromhexine tidak bisa menyembuhkan kondisi lebih serius yang melatarbelakangi batuk berdahak.

Apabila batuk berdahak yang dialami disertai dengan munculnya gejala demam, Anda bisa menggunakan obat batuk yang mengandung ibuprofen atau paracetamol.

Berkumur dengan air garam selama 60 detik dapat meringankan batuk berdahak yang dialami. Selain itu, mandi dengan air hangat bisa membantu mengencerkan dahak.

Bahan alami untuk meredakan batuk seperti lemon dan madu. Madu secara alami berkhasiat untuk membersihkan tenggorokan dan mengatasi peradangan pemicu batuk.

Obat batuk berdahak hendaknya tidak dikonsumsi dalam jangka panjang, dimana biasanya batuk bisa sembuh setelah 2-3 minggu.

Obat Batuk Kering

Batuk kering tidak disertai dahak. Terjadinya batuk kering karena beberapa sebab, yaitu:
  • Terkena paparan zat iritan (misalnya debu, zat kimia, asap)
  • Terkena flu
  • Mengalami penyempitan saluran napas (misalnya asma)
  • Adanya penyumbatan pada saluran pernapasan
  • Efek dari penyakit asam lambung yang diderita

Obat batuk kering sering disebut antitusif, salah satunya yaitu dextromethorphan. Obat ini berfungsi dalam meminimalisir frekuensinya batuk.

Dextromethorphan adalah obat untuk meredakan batuk kering yang terjadi akibat infeksi tertentu (misalnya flu atau sinusitis). Dextromethrophan tidak cocok digunakan untuk mengobati batuk berdahak.

Dextromethorphan berpotensi menyebabkan efek samping berupa munculnya pusing, rasa kantuk, rasa mual dan muntah.

Ingat! Jenis obat batuk kering tidak boleh digunakan dalam pengobatan batuk berdahak, demikian juga sebaliknya.

Penggunaan obat batuk berdahak untuk mengeluarkan lendir dan kuman dari saluran napas. Apabila seseorang mengonsumsi obat batuk kering untuk mengatasi batuk berdahak, maka menyebabkan dahak di saluran pernapasan lebih sulit dikeluarkan, alhasil kondisi batuk bisa memburuk.

Pemberian antibiotik tidak diperlukan pada penyakit batuk yang terjadi akibat infeksi virus, hal itu karena batuk yang disebabkan virus umumnya bisa membaik dengan sendirinya, penderita diharuskan menjaga pola hidup sehat dan mencukupi kebutuhan minum air putih.

Ingat!! Kesalahan dalam penggunaan antibiotik bisa menyebabkan kekebalan kuman.

Dari laman tanya-jawab Klikdokter.com, seseorang bertanya tentang perbedaan batuk akibat virus dan bakteri.

Maka dr. Nadia Octavia menjawab bahwa infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya (self limiting disease), yang biasanya berlangsung antara 3-14 hari (tergantung daya tahan tubuh).

Adapun batuk akibat infeksi bakteri umumnya disertai dengan dahak (lendir berwarna kehijauan), meskipun tidak selalu.

Agar terhindar dari batuk dan pilek maka cuci tangan hingga bersih dan jaga kebersihan di rumah. Apabila timbul gejala sesak nafas, kebiruan, rasa tidak nyaman, dan demam lebih dari 72 jam, maka hendaknya pergi ke dokter.

Jika kondisi semakin sulit bernapas dan ingus / dahak semakin memburuk (frekuensi meningkat dan warnanya semakin kuning-kehijauan) maka hendaknya segera kunjungi dokter.

dr. Rico Novyanto menyebutkan penyebab batuk kering yaitu:
  • Infeksi saluran nafas bagian atas (radang tenggorokan, amandel, laring)
  • Infeksi saluran nafas bawah (seperti bronkitis)
  • Inhalasi bahan-bahan iritan (seperti debu, asap rokok, polusi)
  • Disebabkan oleh virus (pada sebagian besar kasus, lebih dari 90%)

Penderita batuk kering perlu melakukan beberapa hal yaitu mengonsumsi multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih. Jika demam, bisa mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen.

Mungkin penderita membutuhkan penggunaan obat yang meredakan batuk kering seperti Dextromethorphan (DMP), dan antihistamin seperti chlorpheniramine maleate (CTM).

Penderita batuk kering harus berhenti merokok. Gunakan masker jika berada di jalan raya atau tempat keramaian, hal ini agar mencegah terhirupnya asap dan debu.

Metode alami berupa campuran madu dan lemon dapat Anda coba.


Temui dokter jika:
  • Batuk lebih dari dua minggu
  • Muncul demam tinggi (lebih dari 38,5 derajat Celcius)
  • Batuk disertai darah
  • Adanya pembesaran kelenjar getah bening
  • Sering muncul keringat malam
  • Terjadi sesak nafas
  • Terjadi penurunan berat badan secara drastis
  • Nafas cepat secara tidak wajar atau sangat mengganggu

dr. Theresia Yoshiana menjelaskan beberapa tips lainnya agar batuk kering cepat sembuh yaitu jauhi paparan asap rokok, batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein (seperti teh, kopi), perbanyak makan buah dan sayuran, dan berkumur dengan air garam hangat.

Dari artikel berjudul Sekarang Juga, Lenyapkan Batuk Kering Secepatnya (Alodokter.com), penderita batuk kering disarankan banyak mengonsumsi air hangat, tapi jangan mengonsumsi air yang terlalu panas karena menimbulkan peradangan.

Anda bisa mencoba teh hangat yang dicampur dengan adas manis dan kayu manis. Selain itu bisa juga mencoba teh hangat dengan kemangi, sedikit lada, dan rebusan jahe.

Saran minuman lainnya yaitu jus nanas. Dimana sebuah penelitian menemukan bahwa jus nanas dapat membantu meredakan batuk.

Bahkan terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa efektifitas jus nanas lima kali lebih baik dibandingkan penggunaan obat batuk. Namun, perlu penelitian lebih lanjut tentang hal ini, sehingga jus nanas belum bisa menggantikan obat batuk yang diresepkan dokter.

Mengonsumsi jus nanas sebagai cara alami untuk membantu menyembuhkan sakit batuk kering yang dialami.

Berkumur-kumur air garam hangat dengan posisi kepala ditengadahkan ke atas, dilakukan saat tenggorokan terasa tidak nyaman atau dapat dilakukan sebelum tidur. Manfaatnya dapat meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit akibat batuk kering.

Anda bisa meredakan sakit batuk kering dengan cara mengonsumsi makanan yang menenangkan. Semangkuk sup ayam hangat dapat Anda coba karena memberikan manfaat yang penting.

Rasa hangat sup ayam menenangkan tenggorokan. Uap hangatnya juga membantu membuka selaput pernapasan atas. Sup ayam kaya akan protein yang bermanfat untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi sakit batuk kering.

Mengonsumsi madu dapat meredakan peradangan pada tenggorokan. Dimana kondisi radang pada tenggorokan mengakibatkan seseorang batuk-batuk. Konsumsi madu memberikan efek menenangkan dan mengurangi iritasi tenggorokan.

Anda bisa mempertimbangkan minum obat, dimana pada tubuh terdapat zat histamin. Kondisi zat ini yang tinggi memicu batuk secara terus-menerus. Untuk meredakannya, penderita bisa mengonsumsi obat anti-histamin.

Selain antihistamin, penderita dapat menggunakan obat dekongestan yang juga berfungsi untuk meredakan batuk.

Pada umumnya, batuk akan berhenti paling lama dalam tiga minggu. Lamanya tergantung dari penderita dalam menjaga kesehatan tubuh dan pola makan yang bergizi.

Dari laman berjudul Obat Batuk Kering Yang Lebih Alami Bisa Jadi Lebih Efektif (Alodokter.com), madu dapat menjadi obat alami untuk batuk kering. Konsumsi madu, atau konsumsilah madu yang dikombinasikan dengan minuman hangat.

Selain itu, Anda bisa mengonsumsi air hangat dan lemon, ataupun teh herbal. Minuman hangat memiliki uap hangat yang dapat melegakan pernapasan.

Nanas mengandung bromelain yang mampu bermanfaat dalam meredakan batuk dan membantu melegakan pernapasan.


Dalam penggunaan obat batuk bebas, jenis obat supresan sering digunakan dalam mengatasi batuk kering. Disarankan agar tidak memilih obat kemasan yang mengklaim mampu mengatasi beberapa masalah sekaligus (misalnya flu dan batuk sekaligus).

Lebih baik menggunakan obat yang ditujukan fungsinya untuk mengatasi satu gejala secara terperinci.

Obat batuk yang komposisinya tidak terlalu banyak (hanya berfungsi untuk menekan satu jenis gejala/masalah) lebih baik daripada obat untuk mengatasi banyak gejala.

Anda bisa menggunakan bantal tambahan saat tidur, hal ini untuk membantu meredakan batuk kering.

Beberapa hal lainnya yang berkaitan dalam pengobatan batuk secara medis yaitu: (Sumber: Pengobatan Batuk-Batuk -- Alodokter.com)
  • Konsumsi antibiotik hanya bagi penderita yang mengalami infeksi bakteri sekunder (seperti pneumonia), karena antibiotik hanya berfungsi dalam membunuh bakteri, bukan virus.
  • Pemberian obat anti-histamin bertujuan untuk mengatasi alergi.
  • Penggunaan inhaler (obat hirup) yang mengandung steroid bertujuan untuk mengatasi asma.
  • Bagi penderita batuk yang disebabkan PPOK, dapat mengonsumsi obat yang berfungsi untuk melebarkan saluran napas (bronkodilator).
  • Penggunaan antasida untuk mereka yang menderita asam lambung.

Obat Batuk Alami

Dari laman Health.detik.com, seorang ahli herbal dari Program Pascasarjana Herbal Departemen Farmasi FMIPA UI, Abdul Mun'im, MSi., PhD, mengatakan bahwa ada baiknya memanfaatkan bahan herbal yang ada di dapur untuk mengobati batuk, walaupun memang sekarang telah banyak produsen obat yang membuat berbagai jenis obat batuk.

"Daripada menggunakan obat konvensional (obat kimia), mengobati batuk sebenarnya cukup mudah, yaitu dari bahan-bahan herbal yang memiliki aroma khas karena mengandung minyak atsiri dan berkhasiat menghangatkan," kata Abdul Mun'im, MSi., PhD.

Dari laman Tribunnews.com dan Okezone.com, menyebutkan beberapa cara ampuh untuk meredakan batuk dengan memanfaatkan bahan alami, yaitu:

Jahe
Jahe | Photo credit: Pxhere.com

1. Jahe
Khasiat jahe dapat meredakan batuk, mengatasi sakit tenggorokan dan mual. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa iris jahe yang dicampur dengan air panas, lalu tunggu beberapa menit. Setelah hangat minumlah “teh jahe” tersebut sebagai obat batuk alami.

Dengan meminum air rebusan jahe dapat menghangatkan tubuh sehingga membuat penderita batuk menjadi nyaman.

Waktu terbaik meminum air rebusan jahe adalah malam hari. Hal itu karena batuk seringkali menyerang lebih parah saat malam. Selain itu, tidak jarang penderita mengalami masalah alergi dingin.

Madu
Madu | Photo credit: Pixabay.com

2. Madu
Untuk memanfaatkan madu sebagai obat batuk alami, campurkan dua sdt madu dengan air perasan lemon dan teh herbal (bisa juga air hangat).

Virus atau bakteri penyebab batuk biasanya tidak langsung mengiritasi, tapi menunggu saat dimana daya tahan tubuh lemah.

Sehingga dengan mengonsumsi madu dapat memperkuat daya tahan tubuh dan stamina, alhasil batuk bisa sembuh dengan lebih cepat.

loading...

Garam
Garam | Photo credit: Pxhere.com

3. Air Garam
Berkumur dengan air garam dapat Anda lakukan untuk mengatasi batuk akibat rasa gatal pada tenggorokan.

Anda hanya perlu mencampurkan sekitar ½ sdt garam ke dalam 240 ml air hangat. Lalu diaduk dan gunakan air ramuan tersebut untuk berkumur-kumur, manfaatnya dapat meredakan rasa gatal dan batuk.

Cara ini tidak boleh dilakukan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun.

Nanas
Nanas | Photo credit: Pxhere.com

4. Nanas
Mengonsumsi buah nanas dapat membantu meredakan batuk. Penelitian menunjukkan bahwa nanas memiliki kandungan bromelain yang memiliki efek untuk mengencerkan lendir di tenggorokan dan meredakan batuk.

Anda hanya perlu mengonsumsi sepotong buah nanas, atau bisa juga meminum 100 ml jus nanas. Tentunya disamping mengonsumsi jus nanas, Anda juga harus mengonsumsi banyak air putih untuk membantu meredakan batuk.

Dengan memenuhi asupan cairan maka sudah dapat melembapkan tenggorokan sehingga meredakan iritasi atau peradangan yang sedang terjadi.

Bawang Merah
Bawang Merah | Photo credit: Pixnio.com

5. Bawang Merah
Bawang merah juga bisa dimanfaatkan sebagai obat batuk alami. Iris bawang merah menjadi beberapa bagian lalu tempatkan irisan bawang tidak jauh dengan Anda (misalnya di samping tempat tidur).

Bawang merah dapat membantu meredakan batuk melalui efek uap yang keluar dari irisan bawang tersebut.

Loading...

6. Kencur
Kencur sering dikonsumsi oleh mereka yang berprofesi di bidang tarik suara sebelum mereka tampil. Hal itu karena kandungan di dalam kencur berkhasiat dalam menjaga kondisi pita suara yang ada di tenggorokan. Konsumsi kencur dapat melegakan tenggorokan.

Pada artikel berjudul Tips Ampuh Obati Batuk Dengan Bahan Alami Kencur (Vemale.com) menyebutkan cara memanfaatkan kencur untuk mengobati batuk.

Jika Anda batuk, kunyahlah kencur yang sudah dicuci dan dikupas kulitnya. Kunyah kencur sebanyak 2-3 siung sampai halus dan telan. Lakukan saat Anda batuk (1-2 kali dalam sehari). Cara alami ini dipercaya ampuh dapat menyembuhkan batuk.

Apabila Anda tidak mau mengunyah kencur secara langsung, maka bisa dengan menghaluskan (memarut) kencur. Gunakan 3-5 siung kencur (ukuran sedang), haluskan lalu saring airnya dan minum. Supaya lebih ampuh, Anda bisa minum kencur dengan air hangat sehingga tenggorokan lebih hangat.

Anda bisa mengombinasikan kencur dan jahe sebagai obat batuk alami. Pertama-tama memarkan beberapa siung kencur dan jahe, lalu rebus dengan dua gelas air hingga mendidih, biarkan hingga air rebusan tersisa satu gelas. Lalu saring airnya dan minumlah selagi hangat. Anda juga bisa menambahkan gula aren ataupun madu supaya rasannya lebih nikmat.

Campurkan kencur dan madu agar rasanya lebih nikmat. Anda bisa mengkombinasikan air perasan kencur dengan tiga sdm madu murni. Minum dua kali dalam sehari.

Kunyit
Kunyit | Photo credit: Pixabay.com

7. Kunyit
Seperti halnya jahe, kunyit memberikan efek menghangatkan tubuh. Dengan mengonsumsi bahan herbal kunyit ini bermanfaat untuk menghangatkan tubuh sehingga membantu meredakan batuk.

Selain itu, kunyit dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dari laman Lifestyle.kompas.com, sebuah penelitian menemukan manfaat kunyit dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa senyawa yang terkandung di dalam kunyit berkontribusi dalam meningkatkan kadar cathelicidin antimikroba peptida yang membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai virus, bakteri atau jamur.

Obat Herbal Pereda Batuk Berdahak dan Kering Menurut Dr Prapti Utami

Dari laman Liputan6.com, penggunaan obat batuk memang direkomendasikan, tapi jangan sembarangan penggunaannya dan harus sesuai resep dokter. Penggunaan bahan-bahan alami dalam mengobati batuk dinilai lebih aman.

Dr Prapti Utami, seorang konsultan herbal dari Sekar Utami Tanaman Obat Keluarga, menjelaskan bahwa batuk ada dua jenis (batuk berdahak dan kering), sehingga tanaman yang digunakan untuk mengatasi batuk kering dan batuk berdahak berbeda.

"Kalau batuk berdahak, gunakan bawang merah yang ditumbuk satu siung. Lalu seduh dengan air panas 50 cc. Biarkan sebentar supaya hangat. Diberi garam sedikit, saring, minum saat mau tidur," ujar Dr Prapti Utami.

Dengan melakukan perawatan alami ini bermanfaat sebagai ekspektoran untuk melancarkan dahak yang dikeluarkan dari tubuh.

Adapun untuk mengobati batuk kering, Prapti menyarankan untuk menggunakan perasan dari belimbing sayur, atau perasan jeruk nipis yang menurutnya sudah umum diketahui.

Selain itu, bisa juga menggunakan tiga kuntum bunga sepatu. Caranya dengan ditumbuk lalu diberikan air hangat, lalu diperas dan airnya diminum.

"Bisa juga menggunakan kencur. Kencur itu bisa dimakan, dikunyah lalu ditelan," jelas Prapti.

Selain itu, beberapa tanaman lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal batuk yaitu cengkih dan kapulaga.

Lima kapulaga dan 2-3 butir cengkih direbus bersama dua gelas air hingga mendidih. Biarkan selama 15 menit, bisa ditambahkan jahe sedikit. Untuk pemanisnya bisa menambahkan madu," jelas Prapti.


Demikianlah Artikel Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami)

Sekianlah artikel Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Obat Batuk Berdahak dan Kering (Jenis Obat Kimia & Alami) dengan alamat link https://sehatberjamaah.blogspot.com/2018/04/obat-batuk-berdahak-dan-kering-jenis.html

Subscribe to receive free email updates: